thumbnail_berita

Integrasi Kebijakan, Kompetensi dan Inovasi : ToT BCKS Batch 2 Hadirkan Penguatan Konsep Pembelajaran Mendalam

Integrasi Kebijakan, Kompetensi dan Inovasi : ToT BCKS Batch 2 Hadirkan Penguatan Konsep Pembelajaran Mendalam

Jakarta, 20 Juni 2025 — Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan dan Pendidikan Guru (Ditjen GTKPG) melalui Direktorat Kepala Sekolah Pengawas Sekolah dan Tenaga Kependidikan (KSPSTK) melaksanakan Training of Trainers (ToT) Pelatihan Bakal Calon Kepala Sekolah (BCKS) Batch 2, pada 20 s.d 26 Juni 2025, di Jakarta. 


Melanjutkan rangkaian dari TOT BCKS yang sedang diselenggarakan dan sebagai langkah awal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dalam menyiapkan pemimpin sekolah masa depan, TOT BCKS Batch 2 ini juga  dilakukan untuk menyiapkan para calon pengajar pelatihan dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan agar mereka dapat menyampaikan materi pelatihan secara efektif dan bermutu.

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Direktur KSPSTK, Iwan Junaedi, yang didampingi oleh Yaya Sutarya, Kasubdit Peningkatan Kapasitas Perlindungan dan Pengendalian, Rita Dewi Suspalupi Kasubag Tata Usaha Direktorat KSPSTK, serta Medira Ferayanti, Ketua Tim Kerja Pembelajaran, Kesejahteraan dan Penghargaan, pelaksanaan ToT bertujuan untuk menyamakan persepsi diantara para narasumber agar seluruh fasilitator pelatihan memiliki pemahaman yang setara terhadap materi dan metodologi pelatihan calon kepala sekolah dihadiri langsung.


Dalam sambutannya, Direktur KSPSTK, Iwan Junaedi, juga menyampaikan bahwa sebagai bentuk implementasi langsung dari kebijakan Bapak Menteri terkait Pembelajaran Mendalam (PM), berbagai langkah strategis telah dan sedang dilaksanakan. PM tidak hanya berhenti pada coding semata, melainkan menjadi pendekatan menyeluruh yang menyentuh pada kecerdasan artifisial (KA), serta kebijakan transformasi pembelajaran lainnya.

Pelatihan PM dimulai dari dua garda terdepan Pendidikan yaitu guru dan kepala sekolah. Guru dibekali pemahaman hingga ke tingkat mata pelajaran (mapel), dengan pendekatan yang lebih teknis dan aplikatif. Sementara itu, kepala sekolah dibekali kerangka berpikir konseptual dan manajerial agar mampu menjadi pemimpin pembelajaran yang visioner.

“Struktur pelatihan ini dirancang bertingkat mulai dari level 1 narasumber atau fasilitator nasional, level 2 berada pada kepala sekolah dan level 3 pada guru sebagai pelaksana. Skema ini mendorong setiap peserta untuk "naik level", baik secara kompetensi maupun peran. Harapannya, kepala sekolah tidak kalah dari guru dalam pemahaman dan penerapan PM, bahkan pengawas pun didorong untuk setara atau lebih unggul dalam hal pemetaan, pemantauan, dan pengembangan” tegas Iwan.


Dalam laporan penjelasan kegiatan Medira Ferayanti, Ketua Tim Kerja Pembelajaran, Kesejahteraan dan Penghargaan menyampaikan bahwa pada rangkaian ToT BCKS Batch 2 ini, menghadirkan perwakilan dari seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemendikdasmen, di mana 7 (tujuh) UPT hadir secara langsung sebagai bentuk dukungan konkret terhadap upaya penguatan kapasitas Kepala Sekolah dan Guru dalam memahami dan menerapkan Pembelajaran Mendalam.

ToT ini dirancang dalam format 53 jam pelatihan efektif, dengan tujuan agar para peserta benar-benar siap dan percaya diri saat mengimplementasikan pendekatan Pembelajaran Mendalam di satuan pendidikan masing-masing. Selain untuk peningkatan kompetensi, pelatihan ini juga memiliki nilai advokasi kepada pemerintah daerah, sehingga peserta dibekali dengan wawasan dan argumentasi yang kuat mengenai urgensi dan arah transformasi pembelajaran berbasis PM.

Kegiatan ini akan didampingi langsung oleh Tim Pengembang Pembelajaran Mendalam (TPPM), yang terdiri dari pakar dan akademisi nasional, yakni Prof. Dr. Suyanto, M.Ed., dan Prof. Dr. Waras Kamdi, M.Pd. Kehadiran kedua tokoh ini bertujuan memperdalam pemahaman peserta tentang kerangka konseptual dan filosofis PM, sekaligus membekali peserta dengan strategi konkret penerapannya di sekolah.

Seluruh materi disusun secara integratif dan kolaboratif, dibungkus dalam pendekatan pelatihan aktif berbasis pengalaman belajar peserta, dengan penguatan peer learning dan peer teaching sebagai strategi utama.

Disela membuka acara, Iwan juga menambahkan bahwa kita perlu cermati, dalam praktik di lapangan masih terdapat perbedaan pemahaman antara kepala sekolah, pengawas, dan guru. Hal ini salah satunya disebabkan oleh desiminasi informasi yang belum merata dan utuh, sehingga interpretasi terhadap kurikulum dan konsep PM menjadi berbeda-beda.

“Ke depan, guru tidak hanya dituntut memahami teknis pengajaran, tetapi juga harus mampu menguasai problem solving, critical thinking, dan literasi digital secara utuh bukan justru menyerahkan beban itu kepada peserta didik” pungkas Iwan.

#KemendikdasmenRAMAH #DitjenGTKPGKememendikdasmen #ToTBCKS #PembelajaranMendalam #KSPSTendik

MEDIA SOSIAL

Direktorat Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan

Pengunjung hari ini: 1350

KONTAK KAMI
Kompleks Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Gedung C Lantai 17 Jalan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, 10270
(021) 57974127
SOSIAL MEDIA

Hak Cipta 2025 - Kemdikdasmen

INFO KSPSTK
QnA!